Monday, July 31, 2017

Analisis Lima Masalah Dasar Manusia Dalam Hidup Menurut C. Kluckhohn Terhadap Diri Sendiri

5 masalah dasar manusia dalam hidup menurut C. Kluckhohn:

1.      Masalah manusia dengan hakikat dari hidup manusia:

a.       Hidup itu buruk

Hidup itu ditanggapi oleh manusia sebagai hal buruk jika manusia tersebut mengalami kesulitan atau kegagalan dalam hidupnya dan berpendapat bahwa hidup itu negatif atau buruk. Dan menganggap kalau setiap yang baru lahir itu akan mengalami kesulitan atau hal buruk. Sebagai contoh, aku pribadi juga sering berpikiran bahwa hidup ini buruk. Ketika aku gagal dalam ujian, ketika semua usaha yang aku lakukan sia sia dan tidak ada artinya, dan juga ketika aku patah hati. Saat aku berada dalam kondisi seperti itu, aku akan lupa dengan Tuhan dan tidak mengakui segala kenikmatan yang ada di dunia ini. Aku pernah berada di posisi patah hati yang sangat mendalam, semua usaha yang aku lakukan berbulan bulan berakhir sia sia, saat itu aku benar benar muak dengan kehidupan ini. Aku mulai malas makan, mulai malas untuk beribadah, bahkan aku juga mulai malas berinteraksi dengan orang lain. Saat itu juga aku membenci semuanya, semua hal yang ada disekitar aku aku benci, semua orang yang disekitar aku juga aku benci, bahkan orang orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan aku juga aku benci. Aku ketika itu berpikir untuk apa kita hidup bila kita tidak bahagia dengan kehidupan kita sendiri. Untuk apa kita hidup bila yang kita rasakan dalam kehidupan ini hanya kesengsaraan? Bukankah tujuan kita memiliki kehidupan itu untuk mendapatkan kenikmatan hidup? Karena itu ketika itu aku sangat membenci kehidupan. Aku yang bahkan biasanya sangat menyukai anak bayi ketika itu tidak peduli dengan kelahiran keponakan aku. Karena aku menganggap setiap sebuah kehidupan baru muncul di muka bumi ini, maka sebuah kesengsaraan baru juga ikut muncul di muka bumi ini. Walaupun sekarang aku sudah bangkit kembali, tapi aku masih mengingat dengan jelas diri aku yang waktu itu. Diri aku yang begitu membenci kehidupan.

b.      Hidup itu baik

Hidup itu sebagai suatu hal yang baik jika kita beranggapan kalau hidup itu merupakan suatu anugrah dari Tuhan dan merupakan hal yang berdampak positif bagi kita. Contohnya, ketika aku semakin dekat dengan orang yang aku cintai, aku akan mersa dunia ini begitu indah, aku akan merasa kehidupan ini adalah anugrah terbaik yang diberikan Tuhan kepada aku. Contoh yang lain adalah ketika aku berhasil memenangkan kompetisi video, ketika aku berhasil membuat film pertama aku, dan ketika aku sukses mendapatkan banyak orang untuk bergabung dengan aku untuk membuat video. Pada saat itu juga aku sangat bersyukur karena aku dapat hidup di dunia ini. Aku sangat berterimakasih kepada Tuhan ketika itu. Terus yang paling membuat aku sangat bersyukur bisa hidup di dunia ini adalah ketika aku berhasil memberikan kejutan kepada orang yang aku cintai. Ketika itu aku berusaha sangat keras untuk membut kejutan itu. Aku berkerja siang dan malam, berpergian kesana kemari untuk mencari bahan bahannya. Berpergian kesana kemari juga untuk mencari bantuan dari orang orang, mencari informasi, mencari segala sesuau yang aku butuhkan untuk membuat kejutan itu. Aku mempersiapkan kejutan itu selama berbulan bulan. Aku menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan uang hanya demi kejutan itu. Kejutan itu adalah sebuah hadiah yang aku rancang sendiri. Sederhana, namun sangat elegan, sangat istimewa. Jelas sekali itu merupakan kejutan terbaik yang pernah aku buat. Aku sering membuat kejutan sebelumnya dan semuanya juga berhasil dengan baik. Namun yang satu ini beda, aku benar benar mengerahkan segala yang aku mampu. Dan benar saja, ketika aku memberikan kejutan ini kepada orang yang aku cintai, dia sangat senang. Begitu senangnya hingga dia tidak mampu mengungkapkannya. Dia memamerkannya kepada teman temannya. Ada kenikmatan tersendiri bagi aku ketika dia memamerkan kejutan aku kepada teman temannya. Itu artinya dia sangat bangga mendapatkan kejutan itu dari aku. Dan ketika aku memberikan kejutan itu, aku merasakannya. Aku merasakan kenikmatan dari sebuah kehidupan yang dimaksud oleh orang orang selama ini. Aku menyadari bahwa kehidupan memiliki banyak kenikmatan. Dan bila hidup bisa senikmat ini, aku rela hidup berkali kali, aku rela hidup selama ribuan tahun. Karena hal ini akhirnya aku berpikir bahwa hidup itu adalah sesuatu yang baik.

c.       Hidup itu buruk tapi manusia wajib berusaha agar hidup itu menjadi lebih baik

Hidup itu buruk memang sudah kenyataannya. Namun kita tidak bisa begitu saja menyerah dan pasrah kepada kehidupan ini. Kita harus berjuang untuk membuatnya menjadi lebih baik lagi, kita harus berusaha dengan segalanya yang kita mampu. Contohnya, dulu aku pernah berada di roda terbawah kehidupan. Aku hanya ingin membuat video namun selalu kekurangan peralatan dan anggota. Kesana kemari aku cari, anggota dan juga peralatan, namun tetap hasilnya nihil. Berbulan bulan juga aku sempat terombang ambing di lika liku kerasnya kehidupan. Sampai sampai aku mempertaruhkan harga diri aku dengan memohon mohon dengan orang lain. Bahkan aku sampai dimaki maki. Namun kesengsaraan hidup yang menyakitkan ini tetap tidak menjadi alasanku untuk berhenti berusaha. Karena mau tidak mau, pilihanku satu satunya adalah terus berjuang. Sebenernya saat itu sudah tidak ada lagi yang bisa aku perjuangkan. Tidak ada lagi usaha yang bisa aku lakukan. Jadi aku terus menunggu, tanpa pernah berpikir untuk menyerah, tanpa pernah berhenti berharap. Dan akhirnya Tuhan menjawab dengan dorongan dipundakku. Aku dikirimkan seorang partner. Partner yang nantinya akan terus menemaniku dalam perjalananku. Aku telah banyak bertemu orang yang ingin bergabung bersamaku tapi tidak seperti partnerku yang satu ini. Orang orang yang biasanya aku temui pasti akan langsung pergi hanya dalam waktu beberapa hari. Namun partnerku yang satu ini, dia berbeda. Dia memiliki tekad yang sama denganku, sama kuatnya, sama gigihnya. Dan berdua kami pelan pelan bisa mengubah situasi kami menjadi lebih baik. Walaupun kami masih belum memiliki peralatan yang memadai, namun sekarang kami sudah memiliki peralatan yang sederhana untuk menyalurkan hobi kami dalam membuat video. Dan sekarang, kami juga sudah cukup sukses. Sudah banyak orang yang mengenal kami. Kehidupan kami benar benar telah membaik. Karena itu aku percaya, kehidupan yang buruk akan dapat membaik apabila diperjuangkan dengan sepenuh tenaga dan sepenuh hati.

2.      Masalah manusia dengan hakikat dari karya manusia:

a.       Karya untuk nafkah hidup

Sebuah karya bisa berguna sebagai sebuah mata pencaharian. Sebuah karya bisa kita gunakan untuk mencari makan, menafkahi hidup. Bahkan seringkali sebuah karya bukan hanya untuk menafkahi hidup satu orang saja, tapi berbagai orang. Contohnya, aku adalah seorang yang memiliki kehlian dalam membuat video. Karena keahlian aku ini, aku sering kali menggunakannya untuk mencari uang, mencari nafkah. Kenapa aku menggunakannya untuk mencari uang? Karena aku berpikir bahwa seorang pembuat video harus mampu membiayai hidupnya, harus mampu membeli peralatan. Jadi aku mulai menjual keahlian aku. Pertama tama aku dibayar untuk membuat video stopmotion. Bayaran pertama yang aku terima bisa dibilang sangat rendah, bahkan bisa dibilang kurang. Namun aku tetap yakin bahwa jika aku meneruskan usaha ini aku akan menghasilkan banyak uang nantinya. Jadi, aku melanjutkannya. Bayaran untuk video stopmotion yang tadi juga perlahan lahan aku naikkan, karna aku tahu sendiri tingkat kesulitan dan kelelahannya sehingga aku naikkan sewajarnya. Lalu mulai ada juga yang menginginkan aku untuk membuat video anniversary. Tantangan baru buat aku. Sebelumnya aku tidak pernah membuat video anniversary. Yah pernah sih, namun dalam bentuk video stopmotion. Belum pernah sama sekali membuatnya dalam bentuk video yang berbeda. Jadi aku mencoba membuatnya. Awalnya memang tidak terlalu bagus. Jangankan pelanggan, bahkan aku sendiri kecewa dengan hasilnya. Jadi aku hanya mendapatkan bayaran seadanya. Namun aku tetap tidak menyerah. Aku tetap mencoba lagi. Aku membutuhkan uang untuk kelangsungan hidup aku kelak sehingga aku terus berdoa agar orang masih mau memesan video kepada aku. Dan ternyata aku memang masih diberikan kesempatan. Ada orang yang memesan video anniversary yang sama kepada aku. Jadi kali ini aku bersungguh sungguh membuatnya. Dan ternyata hasilnya bagus, jadi pelanggan juga puas. Setelah itu semakin banyak orang yang memesan video kepada aku. Penghasilan aku juga semakin bertambah setiap bulannya. Terlebih lagi ketika ada kompetisi video seringkali aku mengikutinya dan memenangkannya. Sekarang dengan penghasilan aku dalam membuat video aku berhasil menafkahi diri aku sendiri. Bukan hanya itu saja, bahkan terkadang aku juga mampu memberi makan teman teman aku yang ikut membantu aku membuat video. Karena itu bagi aku, sebuah karya dapat digunakan untuk menafkahi hidup.

b.      Karya untuk kedudukan, kehormatan, dan sebagainya

Sebuah karya juga dapat digunakan untuk memperoleh kedudukan, kehormatan, dan sebagainya. Semakin hebat karya yang kita ciptakan, maka semakin hebat pula kedudukan yang kita dapatkan. Contohnya, ketika aku berkarya membuat video, aku juga menghasilkan kehormatan. Apa kehormatannya? Kehormatan itu adalah dukungan dari para fans. Kalau begitu bagaimana cara menghitung kehormatan tersebut? Caranya adalah dengan menghitung jumlah fans yang kita dapatkan. Semakin banyak jumlah fansnya maka semakin banyak pula kehormatannya berarti. Dan untuk mendapatkan banyak fans, aku harus menciptakan karya terbaik aku. Awal aku memulai debut aku membuat video, aku sama sekali tidak memiliki fans. Jangankan fans, bahkan yang menonton video aku saja hampir tidak ada. Ketika itu yang menonton hanya teman teman aku saja, itu pun teman teman yang sangat akrab dengan aku. Hobi aku sangat tidak dipandang ketika itu. Bahkan orang orang menganggap aku adalah orang yang aneh, kurang kerjaan. Tak jarang juga aku dipandang sebelah mata oleh orang lain, diremehkan, direndahkan serendah rendahnya. “Hanya melakukan hal yang konyol” kata orang orang kepada aku. Bukannya menambah fans, dahulu aku malah menambah haters. Hanya saja dengan seiring berjalannya waktu, karya karya aku menjadi lebih baik dari sebelumnya. Orang orang menjadi mulai mengakuinya. Bahkan saat itu ada yang sudah mulai menyukainya. Aku tidak akan berjalan dengan gegabah saat itu, jadi aku memutuskan untuk menapakkan kaki secara perlahan. Aku mulai mencari tahu apa hal hal yang diinginkan penonton ketika menonton video aku, apa hal hal yang penonton sukai dari video aku. Inilah yang aku maksud dengan berjalan pelan pelan. Perlahan lahan video yan aku buat semakin menarik dan membuat banyak orang menyukainya. Fans aku sudah semakin banyak. Banyak orang orang yang mendukung aku, menyemangati aku. Bahkan orang yang dulu menghina aku sekarang juga berbalik menyemangati aku. Orang orang mulai menaruh harapan besar kepada aku, berharap aku dapat melampaui pendahulu pendahulu aku dalam membuat video. Bukannya aku takut, tapi ini terdengar berat saat orang berharap banyak pada aku. Terlebih lagi saat mereka berharap aku mendahului pendahulu aku, panutan aku dalam berkarya. Tapi dengan berharap banyaknya orang kepada aku, aku juga merasa puas. Karena dengan begitu, kehormatan yang dahulu aku idam idamkan telah tercapai. Aku di akui sebagai salah satu pembuat video ternama di medan. Dan itu semua berasal dari karya yang aku buat. Karena itu karya juga berfungsi sebagai alat penggapai kehormatan dan kedudukan.

c.       Karya untuk menambah karya

Manusia juga terkadang membuat sebuah karya hanya untuk menambah karya karyanya yang telah ada. Dia membuat karya hanya untuk memperbagus karya karyanya yang telah ada, untuk mengasah keahliannya dalam menciptakan karya tersebut. Contohnya, aku pribadi sering sekali tidak puas dalam karya yang aku ciptakan dalam membuat video. Dilihat dari kekurangan kekurangan aku dalam membuat video saat baru memulai debut aku, seringkali aku iseng membuat video hanya untuk mengasah keahlian aku. Bahkan sampai sekarangpun aku masih sering melakukannya. Aku masih sangat ingat sekali, awal aku memulai membuat video. Pada awalnya aku memang sangat kekurangan di segala bagian. Bukan hanya di bagian peralatan dan juga kru, namun dalam bagian pengetahuan dalam membuat video pun aku masih kurang. Video awal yang aku buat itu bahkan tidak dapat aku selesaikan, berakhir menggantung setengah jalan. Setelah itu aku mulai membuat video video dengan berbagai macam jenis untuk mengasah keahlian aku. Aku membuat video video itu bukan untuk memperoleh kehormatan, kedudukan, apalagi untuk mendapatkan uang. Video video itu pada dasarnya tidak aku publikasikan. Aku membuatnya untuk aku tonton sendiri dan melihat dimana kekurangan aku, dan memperbaikinya. Disamping itu, alasan aku membuat video itu adalah karena aku ingin mencari keistimewaan tersendiri dalam keahlian aku. Aku ingin menciptakan sebuah video yang belum pernah orang lain ciptakan, sehingga aku video video ciptaan aku memiliki nilai langka. Nilai positif lain yang aku dapat ketika membuat video video tersebut adalah aku dapat meningkatkan kinerja aku dalam membuat video. Karena sudah terbiasa membuat video, secara otomatis kecepatan aku dalam menyelasaikan sebuah video juga bertambah. Karena itu, aku membuat video bukan hanya semata mata untuk mendapatkan uang atau kehormatan dan kedudukan saja, tapi bertujuan juga untuk menambah karya karya yang aku buat sebelumnya.

3.      Masalah manusia dengan hakikat dari kehidupan manusia dalam ruang waktu

a.       Orientasi ke masa kini

Orang orang yang suka berfoya foya adalah salah satu cerminan dari orang orang yang berpikir dan berorientasi pada masa sekarang saja. Orang orang yang seperti ini biasanya dimasa yang akan datang akan kesusahan. Orang orang yang seperti ini biasanya membeli sesuatu hanya untuk hura hura saja di masa sekarang. Mereka tidak berpikir untuk kedepannya nanti harus bagaimana dan apakah kekayan mereka nanti bisa untuk mencukupi kebutuhannya di masa yang akan datang. Contohnya, aku sendiri secara pribadi juga sering melakukan hal ini, sering berpikiran seperti ini. Ketika aku sedang memiliki banyak uang dan banyak waktu, aku akan melalang buana kesana kemari untuk menghamburkan uang dan waktu yang aku punya. Pernah suatu hari aku memiliki banyak uang, dan aku tidak tahu harus aku gunakan untuk apa. Jadi aku pergi keluar sekedar hanya untuk iseng iseng saja menghabiskan waktu. Jadi aku pergi berbelanja, padahal saat itu tidak ada barang apapun yang aku ingin dapatkan, tapi aku tetap berbelanja. Aku melihat lihat ke dalam sebuah toko pakaian. Awalnya aku hanya melihat lihat dan tidak ingin beli, tapi entah kenapa tiba tiba semua pakaian yang ada disana rasanya ingin aku beli. Jadi akhirnya aku berakhir dengan membeli beberapa pakaian dari toko itu lalu melanjutkan perjalanan aku. Selanjutnya aku pergi makan dengan teman teman aku. Dalam hal makan dan mengisi perut, biasanya aku pergi ke tempat makan yang tidak terlalu mahal. Namun ketika itu aku pergi ke tempat makan yang sangat mahal. Saat itu aku sama sekali tidak memikirkan bagaimana jadinya nanti jika uang aku habis, aku hanya memikirkan bagaimana aku bisa menghilangkan kebosanan aku hari itu. Dan karena itu aku terus terusan menghabiskan uang aku tanpa henti pada hari itu. Setelah makan tadi, aku pergi menonton bioskop. Padahal tidak ada satu filmpun yang menarik perhatian aku ketika itu, tapi aku tetap memaksakan diri menonton bioskop dan menghilangkan kebosanan aku. Ternyata hasilnya sia sia saja. Kebosanan aku bukannya semakin hilang malah menjadi semakin bertambah. Aku tertidur di dalam bioskop. Lalu setelah itu aku terus terusan menghabiskan uang aku hingga larut malam. Dan ketika aku pulang, aku baru tersadar. Aku memiliki banyak janji untuk pergi dengan teman teman aku. Uang itu harusnya dapat menjadi pegangan aku saat pergi dengan teman teman aku. Aku menjadi kesulitan untuk menangani apa yang terjadi selanjutnya. Karena itu, ketika aku ada di keadaan seperti tadi, aku sangat tidak peduli dengan apa yang akan terjadi kedepannya.

b.      Orientasi ke masa lalu

Orang orang yang berpikir dan berorientasi kepada masa lalu adalah orang orang yang berpatokan kepada segala cara lama. Orang orang ini adalah orang orang yang sulit beradaptasi pada perkembangan zaman. Mereka selalu menolak globalisasi yang terjadi disekitarnya dan selalu keras kepala bertahan terhadap apa yang telah ada sejak lama dalam lingkungan mereka. Contohnya, aku sendiri selalu tidak setuju dengan adanya perubahan perubahan yang terlalu kontras terhadap apa yang telah ada sejak lama. Seperti ketika itu saat ujian nasional hendak dilsanakan secara online dan menggunakan komputer. Menurut aku ini sangat berbeda jauh dengan cara yang biasanya digunakan siswa di seluruh Indonesia sejak dulu. Bagaimana caranya kami sebagai murid bisa tiba tiba beradaptasi dengan situasi seperti itu. Belum tentu seluruh murid di Indonesia dapat menggunakan komputer secara baik dan benar. Kan masih ada beberapa murid di Indonesia yang tidak terlalu mahir menggunakan komputer, bahkan masih ada yang sama sekali tidak bisa menggunakannya. Pada poin ini saja perubahan ini sudah memiliki banyak kekurangan. Tidak ada salahnya bila aku masih mendukung dan berpatokan kepada cara ujian nasional yang lama. Belum lagi mengenai sistem ujiannya. Aku mendengar bahwa sistem ujiannya mengharuskan kita tidak boleh salah sekali saja. Kita tidak dapat menghapus jawaban kita dan mengubah jawaban kita. Kita harus benar benar membuat piihan yang paling pasti dan tidak boleh ragu sedikitpun, kita harus benar benar menjawab soal ujian tersebut dengan kepastian total. Hal ini sangat bertentangan dengan sifat dasar manusia. Sifat dasar manusia itu adalah ketidaksempuranaan. Manusia mana yang sempurna bisa menjawab soal tersebut dengan benar semuanya tanpa ada kesalahan sedikitpun? Setiap orang pasti dalam menjawab soal tersebut dapat melakukan kesalahan. Apakah itu karena gugup ataupun karena ketidaksengajaan. Belum lagi setiap soal yang kita jawab akan diberikan limit waktu. Bagaimana bisa kita menjawab soal yang akan menentukan masa depan kita dengan dikekang oleh limit waktu? Limit waktu itu sendiri membuat semacam tekanan yang sangat besar yang akan membuat kita gegabah memilih jawaban. Oleh karena itu, cara ini sangat tidak effisien bila dibandingkan dengan cara lama. Karena itu dalam kondisi ini aku lebih memilih untuk berpikir dan berorientasi dengan cara lama.

c.       Orientasi ke masa depan

Orang orang yang berpikir dan berorientasi ke masa depan biasanya adalah orang yang memiliki tujuan hidup dan cita cita yang jelas. Dia pasti aku mengatur segala sesuatu yang akan terjadi di masa yang akan datang, dia akan mempersiapkannya. Tidak hanya itu saja, orang orang seperti ini juga pasti akan belajar dari masa lalu untuk mempermudah kehidupannya di masa yang akan datang. Orang orang seperti ini biasanya dalam menggapai tujuannya seringkali melalui banyak rintangan namun tetap tidak menyerah menggapai tujuannya. Contohnya, aku memiliki sebuah cita cita dalam hidup aku. Cita cita ini adalah cita cita aku yang paling utama. Aku memilih cita cita yang dapat aku wujudkan agar tidak terdengar terlalu mustahil. Aku bercita cita untuk menulis sebuah buku, dan buku itu kelak nantinya akan dijadikan sebuah film, dan film itu yang menyutradarai adalah aku, dan yang menjadi tokoh utamanya adalah aku juga, dan yang mengisi soundtrack film itu nanti adalah aku sendiri juga. Cita cita aku barusan adalah hal yang belum pernah dilakukan oleh orang lain, dan setau aku di Indonesia juga belum pernah ada orang yang melakukan hal itu. Jadi aku akan membuat rekor menjadi orang yang pertama melakukan hal itu di Indonesia. Aku memulai tujuan aku itu dengan mulai menulis cerita novel aku. Novel ini akan aku tulis sebagus mungkin, semenarik mungkin, seistimewa mungkin agar dalam perilisannya nanti akan banyak orang yang membeli novel ini. Aku masih belum dikenal dalam dunia yang seperti ini jadi aku berencana untuk membuat kesan pertama yang spektakuler ketika memasuki dunia ini. Karena itu aku akan membuatnya menjadi novel yang hits besar, laku keras, dan membuat produser produser film layar lebar tertarik untuk menjadikan novel ini menjadi sebuah film. Jadi, sewaktu aku menulis novel ini, aku akan menselangkan diri aku untuk mengasah keahlian aku dalam membuat video, keahlian aku dalam menjadi sutradara. Mungkin jadinya malah novel ini yang hanya perkerjaan selingan bagi aku, tapi itu tidak masalah. Karena aku tau menulis novel itu yang sangat bagus itu butuh waktu yang lama untuk berpikir jadi aku memanfaatkan waktu berpikir itu untuk membuat video. Karena aku ingin menjadi tokoh utamanya juga, jadi ketika aku membuat video aku menjadikan diri aku sendiri sebagai tokoh utamanya. Aku mengasah keahlian aku dalam berakting juga. Banyak rintangan yang aku alami ketika aku melakukan ketiga hal ini sekaligus, namun aku tidak khawatir. Aku telah mempersiapkan semuanya. Apa saja kendala yang akan aku hadapi aku telah mempersiapkannya, siapa penerbit yang akan aku tuju apabila novel ini telah selesai aku sudah mempersiapkannya, hal hal lain juga telah aku persiapkan. Karena itu, berpikir dan berorientasi kepada masa yang akan datang sering kali memberi aku kemudahan yang tidak bisa aku duga duga.

4.      Masalah manusia dengan hakikat dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya:

a.       Manusia tunduk kepada alam yang dahsyat

Alam memiliki kendali besar dalam kehidupan kita. Tanpa alam para manusia tidak akan dapat bertahan hidup di muka bumi ini. Dan kedikdayaan alam yang maha perkasa ini, membuat para manusia harus tunduk bertekuk lutut dihadapan sosoknya. Contohnya, aku pernah merasakan gempa bumi sekali dulu sewaktu aku masih berada di sekolah dasar. Ketika itu aku berada di gedung yang memiliku 3 tingkat. Aku berada di tingkat ketiga. Detik detik sesaat sebelum gempa terjadi tempat itu sangat tentram. Bisa dibilang sangat mustahil saat itu untuk mengira kejadian seperti gempa bumi akan berlangsung. Beberapa saat setelahnya terjadi keributan di sana sini. Aku terheran awalnya ada apa, aku tidak merasakan apa apa ketika itu, mungkin karena hentakan kaki yang sangat ribut dari kerumunan yang ada disana ketika itu. Namun ketika lantai itu semakin kosong, aku merasakannya. Aku merasakan getaran yang tidak masuk akal di telapak kakiku. Pandanganku mulai menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya. Kulihat barang barang yang berada dalam bidang datar perlahan lahan bergerak menurun. Sudah jelas bagiku untuk berpikir bahwa terjadi distorsi di bawah kakiku, di lempengan tanah gedung yang sedang menampungku ini. Dengan menyadari situasi yang terjadi sekarang, akupun ikut berlari ke bawah mencoba untuk menyelamatkan diriku sendiri. Aku berada di lantai 3 dan menuruni tangga ke lantai 2. Saat aku melirik lantai dibawahku itu, lantai itu hampir kosong. Seluruh penghuninya telah menyelamatkan dirinya masing masing. Aku semakin panik, semakin ketakutan, semaki tidak dapat berpikir secara jernih. Jadi aku mempercepat langkahku dan mulai mengerahkan segala tenaga yang ada di tubuh kecilku ini untuk bisa selamat dari bencana yang tidak diduga duga ini. Aku melanjutkan untuk turun ke lantai 1. Gempanya masih belum berhenti memporak porandakan gedung ini. Rasa ketakutanku semakin memuncak. Bayangan akan diriku yang tidak dapat selamat dari gedung ini mulai terlintas di kepalaku. Aku mengabaikannya dan menutup mataku berharap bayangan itu segera hilang. Namun usahaku tidak berhasil sama sekali. Jadi tidak ada pilihan lain bagiku selain melanjutkan langkahku untuk dapat keluar dari gedung itu. Dan akhirnya aku berhasil selamat. Sesaat setelah aku keluar dari gedung itu, gempa itu berhenti. Kami semua menunggu diluar untuk mencari tahu apakah gempa itu akan mengamuk lagi, jadi kami tidak ada yang mau masuk kedalam gedung itu untuk sementara waktu. Setelah beberapa menit berlalu, nampaknya kerumunan orang diluar gedung mulai teryakinkan. Mereka mulai memasuki gedung satu persatu. Saat itu aku tertegun sejenak, berdiam diri, menengadahkan kepalaku ke atas. Aku menatap langit, dan berpikir. Dari situasi barusan, aku mengingat beberapa hal yang sempat aku lupakan. Aku lupa bahwa alam ini sangat perkasa. Bodohnya manusia manusia ini berpikir bahwa alam itu adalah hal yang sepele. Kalau kuingat ingat lagi, manusia juga semuanya bergantung kepada alam. Kendaraan bermotor yang ada diluar sana tidak akan bergerak bila tidak ada bahan bakar minyak. Bahkan makanan dan minuman kita semuanya alam yang menyediakan. Maka daripada itu, sejak saat itu, aku tidak pernah melupakannya. Saat itu adalah hari dimana aku mulai yakin akan manusia yang tunduk kepada keperkasaan alam.

b.      Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam

Bersahabat dengan alam juga merupakan suatu keharusan bagi para manusia. Bagaimana jadinya kita para manusia bila alam membenci kita? Apa yang akan terjadi bila alam menghilang dari kita? Tentunya umat manusia juga akan musnah dari muka bumi ini. Maka daripada itu kita umat manusia harus menjaga alam ini. Contohnya, ketika aku kecil aku pernah ikut acara gotong royong yang diadakan oleh sekolah. Ketika itu aku disuruh untuk menanam pohon di suatu daerah yang sangat tandus. Sepanjang aku memandang, mataku hanya menangkap tanah yang tandus dan terik matahari yang menyilaukan. Awalnya aku bertanya tanya kenapa para guru memerintahkan kami untuk menanam tanaman di daerah ini. Kenapa harus kami, saat lebih banyak orang yang lebih mengerti tentang tanaman yang harusnya menanamnya. Namun ketika aku sampai disini, aku akhirnya mengerti semuanya, alasan kenapa guru guru memerintahkan kami hal ini. Aku menciumnya, menghirupnya, udara disekitar sini. Pengap, tidak segar, kekurangan, itulah kata kata yang bisa aku ungkapkan untuk menggambarkan udara yang ada disana. Lalu aku menengadah ke atas, kulihat silaunya matahari dengan sedikit menyipitkan mataku. Sangat panas, itu yang bisa aku rasakan. Suhu udara yang ada disini sangat jauh berbeda ketika aku berada disekolahku dengan banyaknya pepohonan rindang. Aku jadi sadar, bahwa yang menciptakan kenyamanan yang ada disekitar manusia selama ini adalah alam yang terawat. Jika kita tidak memberikan alam kenyamanannya juga, maka apa jadinya bila mereka menarik kembali kenyamanan yang telah mereka berikan kepada kita? Maka daripada itu, ketika itu aku menyadari pentingnya tindakan manusia dalam keselarasan yang ada di alam ini. Dan saat itu, aku menanam tanaman tanaman itu dengan sungguh sungguh, sepenuh hatiku. Di setiap sekop tanah yang aku gali di permukaan itu, aku berharap kelak tanaman yang aku tanam ini dapat menjadi tanaman yang akan memberikan kenyamanan kepada banyak orang. Aku berharap kelak alam ini akan membalas kenyamanan yang telah aku berikan kepadanya. Dan muli pada saat itu juga, aku mulai bersungguh sungguh untuk menjaga keselarasanku dengan alam.

c.       Manusia berhasrat menguasai alam

Keperkasaan alam itu sendiri juga merupakan salah satu dari kelemahan alam itu sendiri. Semakin perkasa alam dimata seseorang maka akan semakin kuat rasa cemburunya. Akan semakin kuat perasaannya untuk menguasai alam tersebut. Manusia yang pada dasarnya adalah makhluk yang penuh dengan rasa iri dan rasa ingin menguasai segalanya pasti cepat atau lambat akan mengambil tindakan untuk menaklukkan alam ini. Contohnya, bahkan aku pribadi pernah berpikir untuk menguasai alam ini seorang diri. Dalam pikiran aku akan sangat menyenangkan, akan sangat hebat bila aku dapat menguasai atau menaklukkan alam ini. Bahkan bila hanya sepersekian dari alam ini yang dapat aku taklukkan, itu bukan masalah bagi aku. Pemikiran ini mulai terlintas dikepala aku ketika aku melihat banyaknya orang orang diluar sana yang menjadi kaya dengan memanfaatkan alam. Mereka mendapatkan uang dengan menguras segala kekayaan yang dimiliki alam ini, tanpa ada niat untuk memperbaiki kerusakan yang mereka buat dari tindakan mereka. Mereka menyiksa alam hanya untuk kenikmatan mereka. Besarnya jumlah kenikmatan yang mereka peroleh membuatku buta. Dengan kenikmatan yang seperti itu aku pasti bisa menikmati kenikmatan kenikmatan hidup yang belum pernah aku nikmati sebelumnya. Jadi aku berpikir kalau tidak akan masalah kalau aku juga ikutan mengorek sedikit kekayaan yang ada di alam ini. Hal ini aku awali dengan menebang bambu bambu yang ada disekitar rumah aku lalu menjualnya kepada orang. Aku mengambil segala hal dari alam ini yang bisa aku jual untuk aku jual kepada orang lain. Tidak hanya di sekitar rumah aku, bahkan aku juga menjarah kekayaan alam yang daerahnya jauh dari rumah aku. Seperti gunung misalnya. Ketika aku naik gunung, aku mengambil beberapa hal yang bisa aku jual dari gunung tersebut. Walaupun tidak bertahan lama, namun memang sangat aku akui bahwa hasrat aku sangat besar pada saat itu. Hasrat aku untuk menguasai alam seorang diri.

5.      Masalah manusia dengan hakikat dari hubungan manusia dengan sesamanya:

a.       Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya (berjiwa gotong royong)

Manusia sejak dahulu itu memiliki rasa untuk ingin hidup bersama dengan yang lain. Manusia itu tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan orang lain. Maka dari itu manusia sangat bergantung pada manusia yang lain sehingga saling membantu antara satu dengan yang lainnya. Contohnya, ketika aku ingin membuat video aku membutuhkan bantuan orang lain. Walaupun itu cuma satu orang tapi aku tetap membutuhkan bantuannya. Aku punya partner yang selalu bersama aku ketika aku akan membuat video. Kami saling bergotong royong dalam menyelesaikan sebuah video. Video yang aku buat tidak akan dapat selesai dengan semestinya apabila dia tidak ada. Begitu pula sebaliknya, video yang dibuat olehnya tidak akan selesai dengan semestinya apabila aku tidak ada. Dalam melakukan berbagai hal tidak jarang juga aku meminta bantuan orang lain. Ketika aku hendak membuat kejutan, aku membutuhkan bantuan orang lain, bahkan dalam jumlah yang banyak. Bantuan disini bukan hanya membantu dalam hal hal yang kecil saja, bukan dalam skala kecil. Dalam bergotong royong, seseorang harus diberikan porsi pekerjaan yang hampir sama. Ketika halnya aku dalam membuat video. Partner aku akan mendapatkan tugas mengeluarkan peralatan dan mengatur peralatan. Sedangkan aku sebagai sutradara akan bertugas untuk mencari daerah yang tepat untuk meletakkan kamera berdasarkan pencahayan, dan juga tentu saja bertugas untuk menyutradarai video tersebut. Dan dalam membuat kejutan juga teman teman aku membantu dengan memberikan beberapa keperluan aku dalam membuat kejutan. Seperti misalnya mobil, lokasi pelaksanaan kejutan, dan lain lain. Jadi, pada dasarnya bergotong royong dapat membuat segala urusan menjadi cepat selesai. Dan karena aku memiliki hasrat ingin melakukan segala sesuatu dengan cepat, dan juga karena aku tidak bisa melakukan beberapa hal sendirian, aku juga memiliki rasa ketergantungan terhadap orang lain.

b.      Orientasi vertical, rasa ketergantungan kepada tokoh tokoh atasan dan berpangkat

Seseorang dalam hidup pasti membutuhkan orang atau tokoh atasannya untuk membantunya dalam mengatasi permasalahan hidup. Seseorang pastinya membutuhkan seorang panutan untuk menjalani hidupnya, seorang manusia harus memiliki sebuah contoh untuk melakukan sesuatu. Contohnya, aku sebagai pembuat video tidak mungkin dapat memulai hobi aku ini apabila tidak melihat seseorang yang duluan melakukannya. Aku pasti memulai hobi ini ketika aku telah melihat ada seseorang yang melakukannya, dan aku menyukainya. Karena itu aku menjadikan kegiatan membuat video ini menjadi hobi aku. Dalam masalah aku, orang yang menjadi panutan aku dalam membuat video adalah seorang youtubers. Dia bukanlah seorang youtubers terkenal seperti yang ada di luar negeri itu. Dia adalah seorang youtubers lokal yang berasal dari Indonesia ini sendiri. Orang itu adalah Chanda Liow, dengan channel youtube nya yang diberi nama Tim2One. Pertama sekali aku melihat Chandra adalah melalui media sosial instagram. Ketika itu aku hanya iseng iseng saja melihat apa yang sedang menjadi topik hangat di dunia ini, dan saat itulah nama Chandra Liow muncul di mata aku. Ketika itu aku melihat video video Chandra yang luar biasa menyenangkan itu melalu akun instagramnya. Dan sejak saat itu aku terus mengikuti perkembangan dari Chandra. Apa yang dilakukannya, apa saja hal baru yang dimulainya, semuanya aku ikuti. Hingga suatu saat aku berpikir. Ketika seseorang dapat menarik banyak orang dengan perbuatan sesimpel ini, lantas kenapa aku tidak bisa? Jadi aku mulai berpikir bagaimana aku bisa menjadi seperti Chandra. Aku berpikir dan terus berpikir. Hingga saat itu terlintas sebuah ide dikepala aku untuk mengikuti jejaknya Chandra Liow. Aku akan membuat video, teriak benak aku. Jadi semenjak itu aku mulai membuat buat video yang sama dengan Chandra, dan kemudia akhirnya aku mampu menguasainya. Namun pembelajaran aku dengan Chandra tidak hanya sampai disitu saja. Aku terus mengambil ilmu dari Chandra bahkan sampai sekarang. Karena Chandra masih belum berhenti membuat video, jadinya aku juga masih dapat mengambil ilmu darinya. Ilmu ilmu baru yang Chandra munculkan di setiap video barunya selalu aku serap dengan baik. Karena itulah aku sebagi manusia selalu membutuhkan sebuah panutan atau orang yang kedudukannya lebih tinggi daripada aku.

c.       Individualisme menilai tinggi atas kekuatan sendiri

Seorang manusia itu harus dapat mandiri. Walaupun manusia itu adalah makhluk sosial, bukan berarti dia harus bergantung kepada orang lain setiap saat. Ada kalanya dia harus melakukan segala sesuatunya sendirian. Namun ketika manusia terlalu mengandalkan diri sendiri, manusia akan terkuasai oleh sikap sombong yang tinggi. Sebaga contoh, aku secara pribadi adalah orang yang mandiri. Seringkali aku melakukan segala hal sendirian. Aku berjuang dalam lulus ujian nasional dan diterima di perguruan tinggi negri favorit adalah karena usaha aku sendiri. Aku membuat video kadang juga berusaha sendirian. Membuat kejutan untuk seseorang sendirian. Mengatasi masalah yang sulit sendirian. Banyak hal yang pernah aku lakukan sendirian. Sehingga aku sekarang enggan meminta bantuan orang lain, bahkan sekarang aku hampir tidak pernah meminta bantuan orang lain. Awalnya aku tidak yakin dengan apa yang aku lakukan sendirian, namun setelah aku berhasil melewatinya dengan tanpa ada masalah, aku menjadi semakin percaya diri. Namun dengan memiliki sifat ini dalam diri aku, membuat aku jarang berinteraksi kepada orang lain. Kepercayaan aku terhadap diri aku yang tinggi membuat aku tidak percaya kepada orang lain. Aku cenderung menyendiri dan asik terhadap diri sendiri. Aku menjadi terlihat sedikit sombong. Walaupun maksud aku sendiri bukan begitu, tapi orang orang memandang aku sebagai orang yang sombong dan angkuh. Aku akui juga aku memang memiliki sifat tersebut, namun tidak untuk aku kembangkan menjadi lebih besar lagi. Namun bila aku terus terusan menghindari orang lain, maka sifat ini akan tumbuh semakin besar dalam diri aku. Namun aku juga tidak ingin membuat diri aku bergantung kepada orang lain. Karena itu, aku mengakui invidualisme diriku dan menilai tinggi kekuatan aku sendiri.



Untuk download file word (.doc) di atas, silahkan klik link dibawah ini :

No comments:

Post a Comment